Belajar dalam sebuah kelompok membuat kita dapat memperoleh
banyak input, tidak hanya bahasan yang sedang didiskusikan. Setidaknya itu yang
saya rasakan selama beberapa kali mengalami sistem belajar kelompok. Meskipun ada
juga sih pengalaman anggota kelompok yang maunya tau beres. Hihi..
Tapi dari filosofi belajar bersama itulah saya membentuk
grup Belajar Kelompok yang kemudian disingkat dengan BeKel. Kenapa BeKel? Sederhana
saja sih alasan waktu itu biar mudah dikenali. Ih pede banget sih Sa? Iya,
karena teman-teman menyebut saya dengan panggilan Esa Bekel, kebetulan waktu
itu di grup ada yang namanya samaan, Esa. Esa Babyshop tepatnya, sedangkan
olshop saya Belanja Keluarga. Maka jadilah Esa Bekel yang merupakan singkatan
Esa Belanja Keluarga.
Lalu darimana nama Belajar Kelompok didapat? Karena yang
ketemu awal itu nama “BeKel”nya, ya jadi deh nyari-nyari kira-kira apa nama
grup sharing yang bisa disingkat BeKel? Ketemulah Belajar Kelompok. Simpel kan?
Simpel tapi perjalanan grup BeKel ternyata tidak mudah. Ya namanya
grup, banyak kepala. Sempat menyesal sih kenapa dulu milih singkatan BeKel yang
sudah menjadi branding dari Belanja Keluarga menjadi nama grup yang tidak ada
kaitannya dengan Belanja Keluarga sehingga kata BeKel yang brandingnya dibangun
bertahun-tahun itu menjadi bias.
Tapi, takdir Allah tidak pernah buruk kan? Selalu ada hikmah
yang dapat dipetik. Bisa jadi untuk mendidik saya, mendidik tim, penggugur dosa
atau memang jalan agar semakin bermanfaat bagi banyak orang baik yang mengenal
Belanja Keluarga ataupun tidak.
Jadi, petuah saya (jyaaa petuah) jangan pernah membuat
branding kita bias karena sebuah kelalaian yang tadinya mungkin dianggap keren
tapi ternyata fatal. Jika memang akan membuat grup baru yang bukan “anak
perusahaan”, sebaiknya carilah nama lain yang tetap baik tapi juga tidak
menggunakan brand dagang kita.
Berbicara tentang grup BeKel, grup ini semula hadir
diniatkan untuk menjadi grup berbagi untuk para membernya. Berbagi apapun
sesuai dengan “kemahiran” member. Itu kenapa dalam data member ada kolom “apa
yang dikuasai” dan jurusan ketika di bangku sekolah dulu.
Kemudian dalam perjalanannya, BeKel menjadi grup sharing
bisnis dimana para pemula mendapatkan materi dasar dalam bisnis guna lebih asik
lagi menjalankan usahanya. Apakah ada para mastah? Ada. Mastah yang bersedia
berbagi secara suka rela dengan sesama membernya. Kami belajar bersama dalam proses sharing di BeKel.
Energi positif akan menarik energi positif. Dan BeKel
menjadi salah satu bagian energi positif yang saya rasakan. Banyak hal yang
saya dapat, silaturahim, pertemanan, saling kerja sama, saling membantu dan
tumbuh bersama.
Jangan pernah takut berbagi. Because we learn form share dan
we share what we learn :)
Semoga bisa terus menebar manfaat.
Esa Puspita,
Founder BeKel – Belajar Kelompok
12 Januari di tengah gerimis yang mengguyur Bandung
*****
Let's Learn What We Have To Learn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar